(21/12) www.ibuasik.com - Keluarga adalah pendidik utama dan pertama bagi anak. Inilah yang mendasari lahirnya Keluarga Kita. Berwujud website dan konten di media sosial, Keluarga Kita dulunya bernama 24hourparenting yang diniatkan sebagai pemantik percakapan tentang pendidikan keluarga yang hadir untuk melawan berbagai miskonsepsi dalam dunia pengasuhan. Dalam 90 menit, para peserta akan menerima materi dan berdialog langsung dengan Direktur Keluarga Kita, Yulia Indriati.


Tujuan Keluarga Kita adalah Meningkatkan kapasitas orang tua dalam pengasuhan. Di Keluarga Kita menyakini bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab komunal, sehingga Organisasi yang sudah berbadan hukum ini menyusun prinsip CINTA, mencintai dengan lebih baik berkaitan dengan ibu dan anak bahagia. Diterapkan dalam hubungan orang tua dan anak yang reflektif, menumbuhkan disiplin positif supaya anak-anak mandiri dan orang tua belajar dengan efektif.


Setiap orang tua memiliki cara sendiri dalam mencintai anaknya. Semua perilaku orang tua pada anak didasari oleh rasa cinta, namun ada cinta yang berbahaya seperti misalnya mendisiplinkan anak dengan memukul atau memberikan semua yang dimau anak.


Keluarga Kita mengkampanyekan cara Mencintai dengan lebih baik, dengan menggunakan akronim CINTA.

Cari cara sepanjang masa, cinta adalah kata kerja yang harus dibuktikan agar bermakna. Mencari cara selama perjalanan kita menjadi ibu artinya seorang ibu tidak putus asa mencari cara dalam mendidik anaknya, tidak mengambil cara yang instans. Kenapa kita harus mencari cara yang jangka panjang? karena menjadi orang tua seperti halnya lari marathon yaitu di setiap kilometernya mempunyai tantangan yang berbeda. Kita harus berpegang pada tujuan yang lebih panjang.

Ingat Impian tinggi. Orang tua harus percaya dulu kepada anak, bahwa anak bisa. Anak yang tumbuh tidak percaya diri, biasanya berawal dari keluarga yang tidak memberikan kepercayaan kepada anaknya.

Nerima tanpa drama. Mencintai tanpa syarat. Setiap orang tua tidak tahu akan mendapatkan anugerah anak seperti apa, maka orang tua perlu menerima mereka apa adanya. Tantangannya adalah apakah kita masih konsisten di kondisi-kondisi yang tidak kita inginkan. “Cinta itu diberikan dalam segala kondisi”, Begitu pemaparan dari Bu Yulia ini.

Tidak takut salah. Melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan bertumbuh. Memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kesalahan dan belajar darinya. Selalu ada kesempatan kedua. Orang tua harus selalu siap untuk memberi kesempatan kepada anak untuk menavigasikan hidupnya.

Asyik Main Bersama. Dalam keluarga, kita butuh keseruan dan kehangatan bukan hanya rutinitas semata. Motivasi itu tidak bisa dihadiahkan, motivasi dibangkitkan dan ditumbuhkan secara internal. Menciptakan lingkungan kondusif sehingga anak termovitasi, melakukan kegiatan bersama yang bermakna. Bersungguh-sungguh dalam bermain bersama anak, berdedikasi pada permainan sehingga menciptakan momen yang membahagiakan bersama anak.


Di Keluarga Kita ada Rangkul (relawan keluarga kita) yang bergerak untuk menyebarkan prinsip CINTA ini. Tidak ada kualifikasi khusus untuk bergabung menjadi rangkul, caranya mengisi form saat ada rekruitmen. Setelah lulus seleksi, ada pelatihan tentang program rangkul, dilakukan secara online dan berseri. Setelah lolos dari pelatihan, akan melakukan program sesuai panduan. Kemudian akan ada tingkat-tingkat sesuai dengan kompetensi, setelah relawan kemudian bisa menjadi pengajar, dan seterusnya.


Banyak sekali tips dan contoh kongkret yang dibahas saat sesi tanya jawab, seperti bagaimana mengelola ekspektasi terhadap anak sesuai tahapan usia, bagaimana menciptakan momen individual time dengan masing-masing anak untuk mencegak sibling rivalry, bahkan bagaimana berbagi peran dengan orang tua kita dalam pengasuhan anak sehingga tidak terjadi kesalahapahaman dan kondisi yang tidak menyenangkan.


“Dalam pengasuhan dan menjalankan peran yang lain dalam hidup, kita harus hadir sepenuh hati sepenuh tubuh untuk mempraktekkan prinsip CINTA. Sadar penuh tentang apa yang sedang kita lakukan dan dampaknya seperti apa” Kalimat penutup dari Ibu Yulia dalam sesi selasa pagi ini.


Untuk mengetahui lebih dalam tentang Keluarga Kita, ada Video tahap perkembangan anak sesuai usia di youtube Keluarga Kita. Info terupdate ada di instagram @KeluargaKitaID Program dan kegiatan ada di website keluargakita.com.