(22/12) www.ibuasik.com - Di hari terakhir Konferensi Ibu Pembaharu nampaknya panitia mengumpulkan pemateri terbaiknya. Siang hari ini, Ibu Anna Soemarmo menjadi pembicara untuk tema Perempuan di Era Digital.


Bidang teknologi selalu berkembang dan sangat cepat. Kebanyakan perempuan jadi objek kemajuan teknologi informasi. Melalui Konferensi Ibu Pembaharu, tema ini diangkat agar para ibu tidak lagi diidentikkan sebagai kaum gagap teknologi dan menjadi momentum untuk bisa switch menjadi subjek pembaru pembawa konten baik bagi generasi.


Dipandu oleh moderator perempuan milenial Mbak Ara Kusuma yang merupakan Ashoka Fellow, sesi ini mengalir begitu bersemangat. Di awal moderator memantik para peserta Konferensi agar membuka mata untuk melihat banyak kesempatan dan kemungkinan baik pemanfaatan teknologi yang dapat dilakukan para ibu di era digital.


Sosok Ibu Anna Soemarmo @.siannamaurieta bisa dikatakan adalah representasi perempuan pembaharu di era digital. Peran publik perempuan Indonesia yang bekerja di Google dan berdomisili di Jepang ini menjadi krusial karena akan berbagi tentang bagaimana perempuan bekerja di industri berbasis teknologi, dan bagaimana perempuan tetap update dengan kemajuan teknologi meski dari rumah. Beliau adalah eksekutif bisnis internasional yang memiliki passion di dunia go-to-market strategy, ekspansi produk, pemasaran hingga pengembangan bisnis multinasional. Dengan latar belakangnya di dunia pemasaran digital beliau sudah malang melintang di balik nama besar banyak perusahaan dan brand ternama.


Meski latar belakang pendidikan periklanan namun perempuan yang berhasil beradaptasi dengan era digital telah dicontohkan Ibu Anna, beliau mengembangkan core competence nya dengan upskilling melalui belajar bahasa baru termasuk bahasa pemrograman, coding dll sehingga bisa menghubungkan beragam disiplin ilmu menjadi jawaban kebutuhan manusia misalnya dengan menghadirkan teknologi e-money, e-pocket dll. Banyak saat ini orang tersaingi oleh mesin dan teknologi, namun dengan memanfaatkan teknologi dengan kebutuhan kita tahu bagaimana mencapai tujuan hidup lebih berdampak dan bermanfaat justru itu yang dicari.


Growth mindset diperlukan bagi perempuan untuk survive di era digital sekarang ini. Growth mindset dijelaskan melalui biografi Ibu Anna dengan nyata, perjalanan pendidikan formal maupun informal di universitas bonafid maupun universitas kehidupan membuatnya bisa mengatakan ketika kita break the limit (yang membatasi diri untuk bertumbuh) maka sebenarnya dunia dan kesempatan terbuka tak terbatas. Inilah mindset bertumbuh yang menjelma dalam diri seorang Ibu Anna, ia berhasil membuktikan bahwa perempuan Indonesia bisa menjadi pemimpin, berkarya, berbagi tentang women empower women dst.

Menjadi pintar dan bekerja keras tidak menjadi jaminan untuk sukses. Perseverance atau ketekunan lebih menjadikan seseorang lebih ngulik dan mencintai proses. Pintar belum tentu memiliki kemampuan untuk memiliki mimpi yang besar, bisa diambil contoh daei kisah Jack Ma. Orang yang hanya pintar tidak menjadikan ia pintar memecahkan masalah atau mencari solusi, maka ada hal lain yang diperlukan untuk menjadi sukses.


Kesuksesan biasanya dilihat sebagai iceberg hanya puncaknya tetapi tantangan dan hambatan yang dilaluinya belum tentu terlihat. Karenanya untuk menjadi sukses perlu persistensi, ketangguhan untuk bisa bangkit lagi setelah titik terendah pada momentum babak belurnya. Konsep kesuksesan ini berawal dari pikiran inside your mind, dengan pola pikir yang benar akan mengarah menuju kesuksesan dan tujuan tersebut. Ini mencegah seseorang mengalami mental breakdown yang menyerah di tengah perjalanan. Perempuan dan ibu harus mereset pikiran agar mengubah kelemahan menjadi kekuatan.


Growth mindset disini mencakup definisi bagaimana seorang perempuan atau ibu bisa belajar dari kesalahan (mistakes), dapat mengembangkan kemampuannya (improve), tidak mudah menyerah (never give up), memiliki tujuan yang jelas (determined), bisa melakukan evaluasi diri (self-reflection), memiliki usaha sungguh-sungguh (effort), dan dapat melatih pikirannya untuk terus ke arah pertumbuhan positif (train).


Proses ini juga berlaku dalam pendidikan pola pikir anak. Mereka yang sukses adalah mereka yang tahu apa yang diinginkan dan tak perlu jawaban karena mereka inilah yang akan mencari menemukan jawabannya sendiri. Maka menjadi penting untuk mencari tahu apa yang benar-benar kita inginkan. Ibu Anna menyarankan empat tahapan untuk bertumbuh meliputi plant, scan, pilot dan launch. Langkah pertama bisa jadi adalah tahapan terberat tetapi Ibu Anna kembali mengingatkan bahwa sekali bisa mengalahkan keterbatasan maka hidup ini akan penuh kejutan limitless.


Sebuah materi mengantarkan pada klimaksnya menuju materi kunci yang akan disampaikan founder Ibu Profesional sebagai penutup. Seluruh materi seolah menjelma menjadi dot-to-dot rajutan hikmah dari jenjang pembelajaran di Institut Ibu Profesional dan tujuan SDG yang ingin dicapainya.