Nicky Clara, Disabilitas Unggul

(21/12) www.ibuasik.com - Pukul 20.00, Hall konferensi Ibu Pembaharu semakin berbinar dengan diadakannya sesi Talkshow untuk umum yang menghadirkan Narasumber yang inspiratif dan berdampak yaitu Nicky Clara (Co Founder Tenoon Id, founder platform berdaya bareng.com, memiliki pengalaman bekerja di perusahaan multinasional Thisable enterprise dsb) .

Talkshow ini dibuka oleh Ailyxandria Praditya (Manager Humas KIPMA Jakarta) sebagai MC, dimoderatori oleh Hilda Lu’luin (Manager Pengembangan Program di IIP) dan juga dipandu oleh juru bahasa isyarat Asna Ulya Rahma (IP Malang Raya), sehingga dapat diakses oleh teman tuli yang menyaksikan. Talkshow ini dibagi 3 sesi yaitu sesi pemaparan materi, sesi tanya jawab dan terakhir closing statement dari narasumber.

Nicky Clara adalah seorang disabilitas womenpreneur penyandang tuna daksa yang berperan dalam pemberdayaan disabilitas, membantu para penyandang disabilitas untuk mampu hidup mandiri. Untuk mengetahui lebih lanjut dan mendapatkan banyak inspirasi dari pengalaman hidup Nicky Clara, dapat diakses melalui kanal youtube Double Difable yang ia kelola bersama temannya Fanny Efrita, Entrepeneur muda yang juga penyandang tuna daksa.

Nicky Clara menyandang tunadaksa sejak umur 1 tahun, sehingga dalam setiap aktivitasnya harus menggunakan prosthetic legs (kaki palsu). Ia berkali-kali menyebutkan bahwa “privilage aku adalah keluarga, Support system terbesar aku adalah keluarga”. Menyimak talkshow ini membuat kita mendapatkan banyak insight tentang bagaimana kita kuat menjalani kehidupan, bagaimana keluarga khususnya orangtua sangat berperan besar dalam membentuk karakter seorang anak, dan juga bagaimana proses menemukan tujuan untuk apa kita terlahir di bumi ini, dan bagaimana caranya kita mewujudkan tujuan itu dengan berperan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh dunia ini.

Nicky Clara menyukai film dengan genre superhero, dalam sebuah film yang ia tonton dikisahkan bahwa seluruh bayi punya tujuan untuk dilahirkan, sehingga Nicky Clara menemukan insight bahwa setiap orang di dunia ini punya alasan kenapa dia harus dilahirkan, dan Nicky Clara menyampaikan bahwa siapapun akan menemukan peran hidupnya bagi dia yang mau menemukan alasan dan tujuan mengapa dia dilahirkan di bumi. Dengan pencarian makna hidup untuk apa terlahir di bumi, Nicky Clara bersungguh-sungguh dengan apa yang ia percayai yaitu mengenai pemberdayaan disabilitas. Setelah mempunyai mimpi dan merancang visi Empowering women & people with disability in indonesia, Nicky clara memulai dengan list your great dan right support system. Ada beberapa hal mendasar yang membuat ia ingin fokus pada pemberdayaan disabilitas:

Ketika melihat data yang terpampang di tahun 2018 bahwa jumlah penyandang disabilitas ada 21.846.6733=8,56% bagian besar dari populasi. Dan tahun 2020 sudah ada sekitar 34 juta penyandang disabilitas, 12,7 % dari total populasi . Menurut data, kurang dari 3% bahkan 1 % yang sudah berdaya

Ia memaparkan bahwa ini adalah PR yang sangat besar bagi seluruh bagian yang terlibat dalam pemberdayaan disabilitas.

Nicky Clara menjelaskan bahwa yang dibutuhkan oleh teman-teman disabilitas adalah aksesibilitas yaitu akses terhadap kesempatan, akses terhadap ekonomi, akses terhadap mobilitas atau fasilitas yang dibutuhkan, juga advokasi mengenai kesehatan serta hak yang mereka butuhkan.

Dengan keahliannya dalam bidang marketing dan basic pendidikannya dalam bidang psikologi, ia merasa ia bukan orang yang senang mendengarkan seperti psikolog pada umumnya, akan tetapi dengan passionnya yang senang berbicara dan sharing juga suka dalam bidang marketing, dan empati yang tinggi ia bisa memberikan solusi untuk dunia, ide dengan membuat program dan product yang memberdayakan teman-teman disabilitas.

Paparan demi paparan tentu membuat para peserta penasaran sehingga pada sesi tanya jawab lebih banyak pertanyaan mengenai cara orangtua Nicky Clara mendidik dan pola asuh tentang menumbuhkan empati dan rasa percaya diri.

Nicky Clara menceritakan bagaimana kedua orang tua mendidiknya. Keyakinan dan harapan orang tua terhadap anak bahwa anak mampu tumbuh dengan baik dengan segala kelebihan dan kekurangannya ternyata terbukti membentuk kepercayaan diri anak. Orang tua Nicky Clara juga membimbingnya untuk mandiri. Membuktikan bahwa kemandirian dan kemampuan bangkit setelah terpuruk adalah skill yang diperlukan anak dalam menjalani kehidupannya.