Ibu Rumah Tangga Presentasi Ilmiah, Apa Bisa? 

www.ibuasik.com - 12/9/2023, 10:59 WIB. Penulis : Riana Oktavia .

Menulis artikel ilmiah dan mempresentasikannya dalam sebuah seminar, nampaknya hanya bisa dilakukan oleh para akademisi. Begitu yang umumnya diketahui masyarakat awam. Jika bukan seorang peneliti, dosen atau mahasiswa tentu mustahil bisa menulis sebuah artikel ilmiah, mempresentasikannya dalam seminar, bahkan dipublikasikan dalam sebuah jurnal terakreditasi. Namun Fatimah Azzahra, founder komunitas Ibu ASIK, baru saja menepis keraguan tersebut. Seorang ibu rumah tangga pun ternyata juga bisa untuk membuat sebuah karya ilmiah yang diakui akreditasinya. 

Fatimah Azzahra, seorang ibu rumah tangga, baru-baru ini membagikan pengalamannya mengikuti seminar nasional dalam laman instagramnya. Seminar yang diikuti adalah seminar nasional dan call for paper isu keluarga, anak dan konsumen bertemakan "Membangun Keluarga Berkualitas Untuk Mewujudkan Indonesia Emas". Yang diadakan oleh Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Universitas  IPB. Hal ini tentu menimbulkan rasa penasaran para pengikutnya di sosial media. Karena diketahui Fatimah sendiri saat ini adalah seorang ibu rumah tangga dan tidak sedang menempuh pendidikan di jenjang universitas. 


Lewat wawancara eksklusif dengan ibu ASIK, Fatimah pun membagikan pengalamannya. Ia sendiri juga terkejut bahwa dirinya ternyata mampu mengikuti seminar dengan membawa nama komunitas ibu ASIK sebagai institusinya, mengingat Ibu ASIK sendiri saat ini belum memiliki payung hukum yang kuat. Tetapi ternyata paper-nya bisa lolos seleksi dan diundang untuk dipresentasikan. Bahkan tidak tanggung-tanggung ia sukses mengirimkan dua judul paper dan keduanya lolos untuk dipresentasikan. Namun karena kendala administrasi dan keterbatasan waktu untuk mempresentasikannya secara bersamaan, maka ia hanya memilih satu judul untuk dipresentasikan. 

"Jadi ada dua topik yang aku kirim, pertama untuk isu keluarga tentang emphatetic modelling yang dibangun untuk anak dan satu lagi untuk subtopic perkembangan anak, aku mengajukan judul tentang bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri anak yang diasuh oleh ibu yang memiliki gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder), keduanya alhamdulillah lolos seleksi review abstrak, tetapi karena mengingat keduanya harus dipresentasikan, maka aku lebih memilih fokus ke salah satu saja yaitu yang tentang NPD" Ungkap Fatimah kepada Ibu ASIK. Ia juga menambahkan bahwa paper-nya nanti akan dipublikasikan dalam jurnal terindeks SINTA. 


Fatimah pun mengungkapkan bahwa tujuan awal ia mengirimkan paper adalah untuk memperkenalkan program MIRACLE Ibu ASIK yang saat ini sedang berjalan. Ia ingin program dan komunitas ini dikenal lebih luas lagi oleh khalayak umum. Serta merasa bahwa isu yang diangkat pada seminar kali ini sangatlah relate sekali dengan apa yang digaungkan ibu ASIK selama ini. Sehingga memberanikan diri untuk mengirimkan paper


Fatimah juga mengaku senang mendapatkan respon positif dari para audiens tentang paper-nya. Sebagian bahkan mengaku baru mengetahui adanya kasus seperti ini. Ia juga bersyukur presentasi dapat berjalan lancar mengingat kondisi kesehatannya sedang menurun saat itu, ditambah lagi ia sedang menjalani kehamilan trimester ketiga. Meski begitu tidak dipungkiri seminar yang diadakan di ballroom utama universitas IPB itu sempat membuatnya demam panggung. 


Saat ditanya apa kesulitannya dalam menulis paper, Fatimah mengaku jika proses menulisnya "kejar-kejaran". Karena bersamaan dengan program MIRACLE Ibu ASIK yang sedang berjalan sehingga masih perlu menyiapkan beberapa hal teknis. Kemudian ia harus mencuri-curi waktu untuk menulis, saat kondisi lagi terjaga dan saat anak bisa dipegang oleh orang lain. Tetapi tantangan terbesar adalah belum banyaknya literatur dalam negeri yang membahas tema serupa. Padahal studi literatur yang ia lakukan tentu membutuhkan banyak referensi. Sehingga ia harus mengambil banyak referensi dari luar. 


Di Akhir sesi wawancara Fatimah juga menyampaikan pesan untuk para ibu rumah tangga yang juga ingin menulis sebuah karya ilmiah, "Kalau teman-teman mau nulis, gak perlu takut dan pede aja, jangan takut, coba aja dulu dan tetap dekat dengan komunitas yang bisa mendukung, karena ada komunitas yang orientasi nya bisnis ada yang hanya jadi kantong sampah meluapkan emosi, jadi tempat curhat ngobrol aja, tapi ada juga komunitas yang mengajak bertumbuh, salah satunya komunitas Ibu ASIK, karena itu semoga bisa jadi inspirasi buat teman-teman bahwa kita bisa", pesan Fatimah. 


Pengalaman Fatimah ini tentu menjawab keraguan kita semua. Bahwa ternyata ibu rumah tangga juga berkesempatan menulis artikel ilmiah, mempresentasikan nya bahkan menerbitkan nya dalam jurnal terakreditasi. Jadi, untuk para sobat ASIK yang juga ingin berkiprah dalam bidang akademik dan memiliki karya ilmiah, meski hanya sebagai ibu rumah tangga, jangan ragu untuk mencoba ya!.